Pidato budaya ketidak jujuran mahasiswa,
Oleh iwan saragih
Salam sejahtera untuk kita semua
Yth. Dekan fakultas teknologi pertanian
Yth. Pembantu dekan 1 bidang akademik, pembantu dekan 2 bidang administrasi umum, pembantu dekan 3 bidang kemahasiswaan.
Yth. Seluruh dosen dan staf pegawai yang ada di fakultas teknologi pertanian, serta teman - teman mahasiswa yang saya banggakan. Selamat siang untuk kita semua.
Puji serta syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dimana atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul di ruangan ini dalam keadaan sehat, tanpa kekurangan apapun.
Topik yang saya bawakan yaitu budaya ketidakjujuran. Saya mengangkat topik ini karena budaya ketidakjujuran mahasiswa hingga saat ini masih menjadi fenomena permasalahan di kalangan mahasiswa. Fakta menunjukkan bahwa budaya ketidakjujuran kian menggejala di kalangan mahasiswa. Bahkan akar dari masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme di Indonesia salah satunya dari ketidakjujuran ketika menjadi mahasiswa. Saya ya mahhasiswa, dan saya melihat bahkan merasakan itu semua, bagaimana ketidakjujuran membudaya dalam diri mahasiswa. Kita semua tahu bagaimana yang dinamakan membudaya itu terjadi karena kebiasaan yang berulang - ulang dilakukan, sehingga dianggap menjadi budaya.
Contoh buadaya ketidakjujuran mahasiswa, yang pertama adalah mencontek. Dengan mencontek maka teman yang dicontek tentunya telah terampas keadilan dan kemampuannya. Ketika mahasiswa yang di contek belajar siang malam, tetapi penyontek yang suka hura-hura dengan gampang menyalin hasil kerja temannya. Mencontek akan menghilangkan rasa percaya diri mahasiswa dan merusak kepribadian. Bila kebiasaan ini berlanjut maka mahasiswa akan tidak percaya diri, dan yang ada dalam pikirannya lah untuk pintar tidak harus dengan belajar, tapi menyontek.
Contoh yang kedua perilaku ketidakjujuran mahasiswa dengan titip absensi. Dimana absensi yqng di tanda tangani mahasiswa sering disalah gunakan dengan tanda tangan fiktif sehingga dalam pertemuan ada kalanya jumlah kehadiran tidak sebanding dengan tanda tangan yang hadir.
Contoh yang ketiga adalah penjiplakan karya tulis yang selalu menjadi masalah bagi pendidikan apabIndonesia. Banyak kasus plagiasi di beberapa perguruan tinggi yang menjadi tolak ukur bagi kualitas pendidikan. Tindakan copy paste seakan menjadi ritual wajib dalam memenuhi tugas mahasiswa yang diberi oleh dosen.
Perilaku menyontek, titip absen, dan plagiat merupakan bentuk dari ketidakjujuran mahasiswa, yang pada ahirnya memunculkan perilaku korupsi, dan mementingkan diri sendiri. Persoalalan ketidakjujuran tersebut merupakan hal yang menghawatirkan dan perlu kesadaran terhadap diri mahasiswa. Kita harus menghancurkan ketidakjujuran untuk menciptakanan manusia yang berilmu, bermoral, dan menumbuhkan budaya jujur mahasiswa demi membangun Indonesia.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, apabila terdapat kesalahan serta kelemahan saya dalam menyampaikan pidato ini, terlebih dahulu saya minta maaf. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan saya ucapkan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar