Pewarnaan
sederhana
Bakteri
memiliki morfologi, truktur, dan sifat-sifat yang khas. Salah satunya adalah
warna. Bakteri hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, sehingga
untuk mengamatinya di mikroskop terlebih dahulu dilakukan pewarnaan. Hal ini
berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya melalui reaksi dinding sel bakteri dengan serangkaian pewarnaan
(Jimmo,2008).
Pewarnaan
sederhana dapat diartikan dalam mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu
macam zat warna saja (Gupte,1990). Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan
pewarnaan sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan
untuk pewarnaan sederhanaumumnya bersifat alkalin.
Tujuan
dari pewarnaan sederhana dilakukan untuk mempertinggi kontras antara sel dan
sekelilingnya sehingga mempermudah mengamati bentu-bentuk sel bakteri. Pada
umumnya olesan bakteri terwarnai mengungkapkan ukuran, bentuk, susunan, dan
adanya struktur internal seperti spora dan butiran zat warna khusus diperlukan
untuk melihat bentuk kapsul, ataupun flagel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar