Sistematika dan Cara Penyusunan Makalah
Salah satu bentuk karya ilmiah yang banyak ditulis
adalah makalah, baik itu untuk dipresentasikan pada suatu pertemuan ilmiah,
seperti seminar dan konferensi, maupun untuk dipublikasikan melalui suatu
majalah ilmiah, seperti jurnal dan buletin. Makalah pada dasarnya merupakan bentuk imiah yang paling sederhana di
antara karya ilmiah lainnya. Menurut Efendi (1991) makalah diartikan sebagai
karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan
datapenyajian pemikiran ataupun mendiskusikan suatu wacana yang dianalisis
secara ilmiah. Penyajian masalah dalam sebuah makalah dapat didasarkan pada
proses berpikiran deduktif atau induktif.
Seperti halnya laporan
penelitian, secara umum makalah harus memiliki bagian pembuka, bagian inti, dan
juga bagian penutup. Namun, berbeda dengan laporan penelitian, bagian pembuka
pada makalah biasanya hanya terdiri dan halaman judul yang berisi keterangan
tentang judul, menulis, dan institusi afiliasi penulis, serta abstrak. Demikian
juga, bagian penutup suatu makalah biasanya hanya mengandung daftar pustaka
atau referensi singkat yang berisi daftar pustaka yang benar-benar
dicuplik/disitasi dalam bagian inti makalah.
Bagian inti, seperti
halnya pada laporan penelitian, akan berisi pengantar/pendahuluan, metodologi
penelitian, kajian pustaka dan kerangka teori, hasil dan pembahasan, serta
simpulan dan Saran (Turk & Kirkman, 1982; Britowidjoyo, 1985; Arifin, 1987;
Indriati, 2001). Perbedaannya dengan laporan penelitian adalah penyampaian
uraian unsur-unsur ini dalam makalah disajikan dalam versi yang lebih singkat.
Sistematika unsur-unsur ini pada bagian inti dapat bervariasi selama
keseluruhan esensi substansi unsur-unsur tersebut tersampaikan.
Pada umumnya. sistematika
ini disesuaikan dengan format standar yang diberikan oleh panitia
seminar/konferensi atau oleh redaktur majalah ilmiah yang dituju. Sebagai
contoh, berikut adalah sistematika makalah yang diminta oleh suatujurnal
penelitian.
1.
Makalah nonhasil penelitian:
Judul
Nama penulis dan afihiasi institusi
Abstrak
Kata kunci
Pendahuluan (tanpa subjudul)
Berisi uraian tentang
latar belakang, acuan/konteks, tujuan dan signifikasi
permasalahan/konsep/gagasan yang akan dibahas. serta aspek lain yang relevan.
Pembahasan (boleh lebih dari satu judul,
dengan atau tanpa subjudul)
Berisi
uraian/kupasan/kajian dan pendapat/pendirian/sikap penulis tentang pokok
permasalahan/konsep/gagasan.
Penutup (tanpa subjudul)
Berisi uraian tentang
simpulan dan saran-saran penulis tentang permasalahan/konsep/gagasan terkait.
Referensi
Hanya berisi daftar
pustaka yang benar-benar dirujuk dalam artikel/makalah
2.
Makalah hasil penelitian:
Judul
Nama penulis dan afiliasi institusi
Abstrak
Kata kunci
Pendahuluan (tanpa subjudul)
Berisi uraian tentang
latar belakang, tinjauan pustaka/teori, masalah, tujuan, teknik penarikan
sampel, teknik pengumpulan dan analisis data, serta aspek lain yang relevan.
Hasil dan Pembahasan
Berisi uraian tentang
temuan penelitian dan pembahasannya
Penutup (tanpa subjudul)
Berisi uraian tentang
simpulan penelitian dan rekomendasi/ implikasi
Referensi
Hanya berisi daftar
pustaka yang benar-benar dirujuk dalam artikel/makalah.
Dari contoh di atas
terlihat bahwa ada sedikit perbedaan sistematika yang diminta oleh jurnal
tersebut antara tata cara penulisan makalah hasil penelitian dan bukan hasil
penelitian atau makalah tentang suatu konsep pemikiran tertentu.
3.2.1
Bagian
Pembuka
Seperti telah disampaikan
di muka, bagian pembuka pada penulisan makalah sangat sederhana dan umumnya
dituangkan dalam halaman judul saja. Karena sifatnya yang singkat, pada umumnya
terdiri dan 5-20 halaman tergantung keperluan dan aturan yang dikenakan maka
pada makalah tidak lazim disertakan keterangan,
misalnya “Daftar Isi” dan “Kata Pengantar”.
Untuk memberikan gambaran,
berikut adalah contoh halaman muka suatu makalah yang ditulis untuk disajikan
dalam suatu pertemuan ilmiah.
Sedangkan untuk abstrak,
komponen dan penyusunannya tidak berbeda dengan abstrak untuk laporan penelitian.
Cara penyusunan dan contoh abstrak akan dibahas pada kegiatan belajar
berikutnya.
3.2.2
Bagian
Inti
Seperti telah diuraikan,
bagian inti makalah hasil penelitian, seperti halnya pada laporan penelitian,
berisi pengantar/pendahuluan, metodologi penelitian, kajian pustaka dan
kerangka teori, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran (Turk &
Kirkman, 1982; Britowidjoyo, 1985; Arifin, 1987; Indriati, 2001). Perbedaannya
dengan laporan penelitian, penyampaian uraian unsur-unsur ini dalam makalah
disajikan dalam versi yang lebih singkat. Sistematika unsur-unsur ini pada
bagian inti dapat bervariasi selama keseluruhan esensi substansi unsur-unsur
tersebut tersampaikan.
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan dalam
penulisan makalah yang diperuntukan pada jurnal, biasanya merupakan suatu
bagian utuh, tetapi terdiri dari 5 tahapan (Weissberg & Buker, 1990)
berikut.
Tahap 1 : Memberikan penjelasan
tentang pernyataan umum mengenal bidang dan ruang lingkup topik yang dibahas.
Tahap 2 : Memaparkan
pernyataan yang lebih khusus mengenai aspek-aspek dan permasalahan yang telah
diteliti/dikaji dan dilaporkan dalam karya ilmiah lain.
Tahap 3 : Memaparkan
signifikansi topik yang akan dibahas.
Tahap 4 : Menjelaskan
tujuan penulisan.
Tahap 5 : Pernyataan
lain yang dapat menambah penilaian atau justifikasi terhadapmasalah yang
dibahas.
Dari tahapan tersebut
terlihat bahwa pada penulisan makalah, kajian pustaka biasanya diintegrasikan
penyajiannya dalam bagian pendahuluan untuk memperkuat rasional dan
justifikasi/signifikansi masalah yang akan dibahas.
2. Metodologi
Pada bagian ini penulis
harus menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan sehingga pembaca
dapat memahami konteks hasil penelitian yang akan dilaporkan dalam makalah.
3. Hasil dan Pembahasan
Seperti halnya pada bagian
pendahuluan, penyampaian hasil penelitian dan pembahasannya juga harus
disajikan secara ringkas, namun lengkap dan jelas. Memang tidak mudah untuk
melakukan hal ini karena hasil suatu penelitian umumnya sangat ekstensif. Oleh
sebab itu, hasil suatu penelitian lengkap biasanya dituangkan dalam lebih dari
satu makalah yang masing-masing difokuskan kepada salah satu aspek saja dan
penelitian yang telah dilakukan. Dengan demikian, topik atau aspek yang
diangkat dan dituangkan dalam suatu makalah harus sangat fokus.
3.2.3
Bagian
Penutup
Bagian penutup, seperti
halnya pada laporan penelitian digunakan untuk menyampaikan simpulan hasil
penelitian yang dilaporkan dalam bagian inti makalah.
Dalam bagian penutup hal
lain yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai penyusunan referensi. Referensi adalah berupa daftar pustaka
yang benar-benar dirujuk dalam artikel/makalah. Dengan demikian, penulis harus
benar-benar memilih daftar pustaka mana yang dirujuk dalam artikel tersebut.
Penulis tidak perlu menuliskan seluruh daftar pustaka, seperti yang disusun
dalam laporan penelitian lengkap.
Cara penulisan daftar
pustaka dalam referensi tidak berbeda dengan cara penulisan daftar pustaka,
seperti yang telah dibahas pada materi sebelumnya yaitu pada umumnya mengikuti aturan
baku penulisan daftar pustaka yang berlaku. Aturan mana yang digunakan tidak
menjadi masalah, selama penggunaannya konsisten. Salah satu aturan baku yang
sering digunakan adalah standar internasional dan Association of American Psychology (APA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar