Jumat, 06 Mei 2016

Cara membuat makalah yang baik dan benar




Sistematika dan Cara Penyusunan Makalah
Salah satu bentuk karya ilmiah yang banyak ditulis adalah makalah, baik itu untuk dipresentasikan pada suatu pertemuan ilmiah, seperti seminar dan konferensi, maupun untuk dipublikasikan melalui suatu majalah ilmiah, seperti jurnal dan buletin. Makalah pada dasarnya merupakan bentuk imiah yang paling sederhana di antara karya ilmiah lainnya. Menurut Efendi (1991) makalah diartikan sebagai karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan datapenyajian pemikiran ataupun mendiskusikan suatu wacana yang dianalisis secara ilmiah. Penyajian masalah dalam sebuah makalah dapat didasarkan pada proses berpikiran deduktif atau induktif.
Seperti halnya laporan penelitian, secara umum makalah harus memiliki bagian pembuka, bagian inti, dan juga bagian penutup. Namun, berbeda dengan laporan penelitian, bagian pembuka pada makalah biasanya hanya terdiri dan halaman judul yang berisi keterangan tentang judul, menulis, dan institusi afiliasi penulis, serta abstrak. Demikian juga, bagian penutup suatu makalah biasanya hanya mengandung daftar pustaka atau referensi singkat yang berisi daftar pustaka yang benar-benar dicuplik/disitasi dalam bagian inti makalah.
Bagian inti, seperti halnya pada laporan penelitian, akan berisi pengantar/pendahuluan, metodologi penelitian, kajian pustaka dan kerangka teori, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan Saran (Turk & Kirkman, 1982; Britowidjoyo, 1985; Arifin, 1987; Indriati, 2001). Perbedaannya dengan laporan penelitian adalah penyampaian uraian unsur-unsur ini dalam makalah disajikan dalam versi yang lebih singkat. Sistematika unsur-unsur ini pada bagian inti dapat bervariasi selama keseluruhan esensi substansi unsur-unsur tersebut tersampaikan.
Pada umumnya. sistematika ini disesuaikan dengan format standar yang diberikan oleh panitia seminar/konferensi atau oleh redaktur majalah ilmiah yang dituju. Sebagai contoh, berikut adalah sistematika makalah yang diminta oleh suatujurnal penelitian.
1.      Makalah nonhasil penelitian:
Judul
Nama penulis dan afihiasi institusi
Abstrak
Kata kunci
Pendahuluan (tanpa subjudul)
Berisi uraian tentang latar belakang, acuan/konteks, tujuan dan signifikasi permasalahan/konsep/gagasan yang akan dibahas. serta aspek lain yang relevan.

Pembahasan (boleh lebih dari satu judul, dengan atau tanpa subjudul)
Berisi uraian/kupasan/kajian dan pendapat/pendirian/sikap penulis tentang pokok permasalahan/konsep/gagasan.

Penutup (tanpa subjudul)
Berisi uraian tentang simpulan dan saran-saran penulis tentang permasalahan/konsep/gagasan terkait.

Referensi
Hanya berisi daftar pustaka yang benar-benar dirujuk dalam artikel/makalah

2.      Makalah hasil penelitian:
Judul
Nama penulis dan afiliasi institusi
Abstrak
Kata kunci
Pendahuluan (tanpa subjudul)
Berisi uraian tentang latar belakang, tinjauan pustaka/teori, masalah, tujuan, teknik penarikan sampel, teknik pengumpulan dan analisis data, serta aspek lain yang relevan.

Hasil dan Pembahasan
Berisi uraian tentang temuan penelitian dan pembahasannya

Penutup (tanpa subjudul)
Berisi uraian tentang simpulan penelitian dan rekomendasi/ implikasi

Referensi
Hanya berisi daftar pustaka yang benar-benar dirujuk dalam artikel/makalah.

Dari contoh di atas terlihat bahwa ada sedikit perbedaan sistematika yang diminta oleh jurnal tersebut antara tata cara penulisan makalah hasil penelitian dan bukan hasil penelitian atau makalah tentang suatu konsep pemikiran tertentu.

3.2.1        Bagian Pembuka
Seperti telah disampaikan di muka, bagian pembuka pada penulisan makalah sangat sederhana dan umumnya dituangkan dalam halaman judul saja. Karena sifatnya yang singkat, pada umumnya terdiri dan 5-20 halaman tergantung keperluan dan aturan yang dikenakan maka pada makalah tidak lazim disertakan keterangan, misalnya “Daftar Isi” dan “Kata Pengantar”.
Untuk memberikan gambaran, berikut adalah contoh halaman muka suatu makalah yang ditulis untuk disajikan dalam suatu pertemuan ilmiah.


Sedangkan untuk abstrak, komponen dan penyusunannya tidak berbeda dengan abstrak untuk laporan penelitian. Cara penyusunan dan contoh abstrak akan dibahas pada kegiatan belajar berikutnya.

3.2.2        Bagian Inti
Seperti telah diuraikan, bagian inti makalah hasil penelitian, seperti halnya pada laporan penelitian, berisi pengantar/pendahuluan, metodologi penelitian, kajian pustaka dan kerangka teori, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran (Turk & Kirkman, 1982; Britowidjoyo, 1985; Arifin, 1987; Indriati, 2001). Perbedaannya dengan laporan penelitian, penyampaian uraian unsur-unsur ini dalam makalah disajikan dalam versi yang lebih singkat. Sistematika unsur-unsur ini pada bagian inti dapat bervariasi selama keseluruhan esensi substansi unsur-unsur tersebut tersampaikan.
1.      Pendahuluan
Bagian pendahuluan dalam penulisan makalah yang diperuntukan pada jurnal, biasanya merupakan suatu bagian utuh, tetapi terdiri dari 5 tahapan (Weissberg & Buker, 1990) berikut.
Tahap 1       :   Memberikan penjelasan tentang pernyataan umum mengenal bidang dan ruang lingkup topik yang dibahas.
Tahap 2       :   Memaparkan pernyataan yang lebih khusus mengenai aspek-aspek dan permasalahan yang telah diteliti/dikaji dan dilaporkan dalam karya ilmiah lain.
Tahap 3       :   Memaparkan signifikansi topik yang akan dibahas.
Tahap 4       :   Menjelaskan tujuan penulisan.
Tahap 5       :   Pernyataan lain yang dapat menambah penilaian atau justifikasi terhadapmasalah yang dibahas.
Dari tahapan tersebut terlihat bahwa pada penulisan makalah, kajian pustaka biasanya diintegrasikan penyajiannya dalam bagian pendahuluan untuk memperkuat rasional dan justifikasi/signifikansi masalah yang akan dibahas.
2.      Metodologi
Pada bagian ini penulis harus menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan sehingga pembaca dapat memahami konteks hasil penelitian yang akan dilaporkan dalam makalah.
3.      Hasil dan Pembahasan
Seperti halnya pada bagian pendahuluan, penyampaian hasil penelitian dan pembahasannya juga harus disajikan secara ringkas, namun lengkap dan jelas. Memang tidak mudah untuk melakukan hal ini karena hasil suatu penelitian umumnya sangat ekstensif. Oleh sebab itu, hasil suatu penelitian lengkap biasanya dituangkan dalam lebih dari satu makalah yang masing-masing difokuskan kepada salah satu aspek saja dan penelitian yang telah dilakukan. Dengan demikian, topik atau aspek yang diangkat dan dituangkan dalam suatu makalah harus sangat fokus.

3.2.3        Bagian Penutup
Bagian penutup, seperti halnya pada laporan penelitian digunakan untuk menyampaikan simpulan hasil penelitian yang dilaporkan dalam bagian inti makalah.
Dalam bagian penutup hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai penyusunan referensi. Referensi adalah berupa daftar pustaka yang benar-benar dirujuk dalam artikel/makalah. Dengan demikian, penulis harus benar-benar memilih daftar pustaka mana yang dirujuk dalam artikel tersebut. Penulis tidak perlu menuliskan seluruh daftar pustaka, seperti yang disusun dalam laporan penelitian lengkap.
Cara penulisan daftar pustaka dalam referensi tidak berbeda dengan cara penulisan daftar pustaka, seperti yang telah dibahas pada materi sebelumnya yaitu pada umumnya mengikuti aturan baku penulisan daftar pustaka yang berlaku. Aturan mana yang digunakan tidak menjadi masalah, selama penggunaannya konsisten. Salah satu aturan baku yang sering digunakan adalah standar internasional dan Association of American Psychology (APA).






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar